Pengembangan Media Pembelajaran Reseptif
I. Pengantar
Salah satu faktor penentu keberhasilan tujuan pembelajaran adalah pengembangan media pembelajaran. Seorang guru dituntut untuk mengembangkan media pembelajaran yang sesuai dengan materi dan karakteristik siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Selain tujuan pembelajaran dapat tercapai, proses pembelajaran juga akan menarik dengan bantuan media pembelajaran yang tepat sehingga siswa lebih mudah memahami dan menerima materi.
Kedudukan media pengajaran ada dalam komponen metode mengajar sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi proses interaksi guru-siswa, dan interaksi siswa dengan lingkungn belajar. Oleh sebab itu fungsi utama dari media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar, yakni menunjuang penggunaan metode mengajar yang dipergunakan guru (Nana Sudjaja dan Ahamd Rivai, 1990:7).
Pada makalah ini akan membahas pengembangan media pembelajaran reseptif. Pembelajaran reseptif mencakup keterampilan membaca dan keterampilan menyimak. Berikut ini akan diuraikan secara mendalam mengenai pengembangan pembelajaran reseptif.
II. Pembahasan
1. Pengertian Media Pembelajaran
• Menurut Assocition for Educational Communications and Techonogy (1977 dalam Sri Anita, 2010:4) media sebagai segala bentuk yang dipergunakan untuk menyalurkan informasi.
• Menurut Gerlach & Ely (1980 dalam Sri Anita, 2010:4) media adalah grafik, fotografi, elektronik, dan menjelaskan informasi lisan atau visual.
• Menurut Rossi dan Breidle (1966 dalam Wina Sanjaya, 2009:204) media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dsb.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan oleh guru sebagai perantara untuk menyampaikan materi kepada siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
2. Pengembangan Media Pembelajaran Menyimak
Menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif yang wajib diajarkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Pengertian menyimak menurut Tarigan (1994:28) adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh infomasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa tulisan. Berdasarkan pengertian menyimak tersebut, maka guru dituntut untuk mengembangkan media menyimak yang sesuai dengan SK, KD, karakteristik siswa, keadaan lingkungan, fasilitas, dan waktu yang tersedia, dsb.
Karakteristik pembelajaran mendengarkan adalah pembelajaran berbahasa lisan yang bersifat pasif atau menerima informasi. Media yang dapat digunakan untuk itu adalah alat ucap guru atau siswa atau rekaman yang dibuat oleh guruuntuk kepentingan pembelajaran tersebut. (Depdiknas, 2006:24)
Dalam menentukan media pembelajaran mendengarkan hendaknya selalu dikaitkan dengan kompetensi dasar. Media yang dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran mendengarkan dapat berupa pembacaan langsung oleh guru atau siswa atau melalui media baik media cetak atau media elektronik (Depdiknas,2006).
Menurut Sumadi (2001: 35 – 36) prinsip dalam menentukan media dalam bahasa adalah sebagai berikut: (a) Fungsional, artinya cocok dengan tujuan pembelajaran yang dilakukan dan benar-benar menunjang ketercapaian tersebut, (b) tersedia, artinya media yang akan digunakan ada dan sudah disiapkan, (c) murah, artinya media yang digunakan tidak harus mahal tetapi terjangkau dan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, (d) menarik, artinya media yang digunakan adalah media menarik dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Setidaknya ada beberapa kriteria untuk menentukan media yang menarik bagi siswa, yaitu: sesuai dengan kebutuhan siswa, sesuai dengan dunia siswa, baru, dan menantang.
Pengembangan media secara garis besar meliputi kegiatan perencanaan, produksi, dan evaluasi (Nana Sudjaja, 1990:129). Perencanaan meliputi kegiatan-kegiatan menentukan tujuan, menganalisis keadaan sasaran, penentuan materi, format yang akan dipergunakan. Produksi meliputi kegiatan membuat media pembelajaran (misalnya media audio: membuat rekaman, media audiovisual: membuat rekaman video). Evaluasi dimaksudkan sebagai kegiatan untuk menilai program, apakah program tersebut bisa dipakai atau perlu direvisi (disempurnakan) lagi.
Berikut contoh pengembangan media resepsif (menyimak):
1. Pembelajaran bahasa Indonesia untuk SMA kelas X semester 1
Standar Kompetensi : Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung
Kompetensi Dasar :Menanggapi siaran atau informasi dari media elektronik (berita dan nonberita)
Media yang digunakan misalnya audiovisual dengan memutarkan video yang berjudul “Ekosistem Maluku Utara” dengan durasi 9 menit. Siswa diminta menyimak video tersebut, kemudian menanggapi infomasi yang telah didengar.
• Tahap perencanaan, pada tahap ini guru menentukan tujuan pembelajaran yaitu siswa mampu memberikan tanggapan dari siaran atau informasi yang telah didengar. Selanjutnya, menganalisis keadaan sasaran yaitu menganalisis bagaimana persiapan siswa. Lalu, guru menentukan materi yang berupa isi berita, teknik-teknik memberi tanggapan yang tepat.
• Tahap produksi, pada tahap ini guru mencari video atau membuat video mengenai tema tertentu yang sesuai dengan SK dan KD.
• Tahap evaluasi, pada tahap ini guru menilai apakah media yang dipilih dapat digunakan dalam proses pembelajaran baik dari segi: audio, isi, dan visual.
3. Pengembangan Media Pembelajaran Membaca
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis (Tarigan, 1983:7)
Pada dasarnya media pembelajaran merupakan alat bantu untuk mempermudah pemahaman siswa mengenai materi yang akan dipelajari. Pada pengembangan media pembelajaran membaca ada beberapa media yang digunakan dalam pembelajaran dan harus sesuai dengan SK dan KD. Dalam media pembelajaran terdapat prinsip-prinsip pemiilihan media yang telah dijelaskan pada pengembangan media menyimak.
Mengingat banyaknya media pembelajaran, maka guru perlu mengetahui jenis- jenis media sehingga bisa menentukan media yang tepat digunakan sesuaidengan materi. Jenis media menurut Sanjaya (2006:170 dalam Depdiknas), dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis. Adapun media yang sesuai dengan pembelajaran membaca adalah sebagai berikut
1. Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara. Jenis media yang tergolong ke dalam media visual adalah film,slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan yangdicetak seperti media grafis dan lain sebagainya.Contoh: Membaca tabel, grafik, denah, bagan, dan lain-lain.
2. Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video,berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Contoh: Membaca cepat teks dalam film asing.
3. Media cetak, seperti: buku, modul, bahan ajar mandiri, buku bacaan sastra,majalah, surat kabar, dan lain sebagainya.Contoh: Membaca pemahaman wacana sastra dan membaca kritis wacana nonsastra.
4. Media berbasis lingkungan, yaitu media yang berada di lingkungan sekitar siswa, contohnya: lingkungan sekolah, perpustakaan, pasar tradisional ,tempat wisata, dan lain sebagainya.
Contoh: Menggunakan berbagai barang bekas, misalnya bungkus mie ,bungkus obat, daftar harga dari supermarket, dan lain-lain yang dimanfaatkan untuk kegiatan membaca dan menemukan informasi penting dari berbagai barang bekas tersebut.
5. Media berbasis TIK, digunakan dengan pertimbangan perkembangan dunia global yang begitu cepat menembus ruang dan waktu, menyebabkan siswa bisa belajar di mana saja dan kapan saja. Media pembelajaran berbasis TIK ini perlu dikembangkan oleh guru dalam rangka menciptakan pembelajaranyang menarik dan menyenangkan serta menantang siswa untuk menguasai TIK sehingga keefektifan pembelajaran itu tercapai.
Contoh: Membaca cepat untuk mengetahui KEM (Kecepatan Efektif Membaca) dengan memanfaatkan multimedia misalnya laboratorium komputer yang sudah dilengkapi perangkat lunak bahan kegiatan membaca cepat.
Contoh pengembangan media pembelajaran membaca
• Standar Kompetensi: Memahami wacana sastra puisi dan cerpen
• Kompetensi Dasar: Menjelaskan unsur-unsur intrinsik cerpen
Media yang dapat digunakan ialah media teks bacaan yang berupa cerpen. Teks bacaan cerpen dapat diperoleh melalui buku-buku, majalah, internet, dsb. Guru menyajikan teks bacaan yang berupa cerpen sesuai SK, KD, dan karakteristik siswa.
III. Kesimpulan
Dari pembahasan pengembangan media pembelajaran keterampilan reseptif di atas dapat disimpulikan bahwa pengembangan media adalah segala sesuatu yang digunakan oleh guru sebagai perantara untuk menyampaikan materi kepada siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Prinsip pemilihan media keterampilan reseptif pada dasarnya sama yakni sesuai dengan SK, KD, karakteristik siswa, keadaan lingkungan, fasilitas, dan waktu yang tersedia, dsb.
Prinsip dalam menentukan media dalam bahasa menurut Sumadi adalah sebagai berikut fungsional, tersedia, murah, dan menarik. Media yang sesuai dengan pembelajaran membaca adalah media cetak (majalah, buku, koran), visua (gambar, grafik, bagan), audiovisual (rekaman video,film), berbasis lingkungan (lingkungan sekolah, perpustakaan, tempat wisata), dan berbasis TIK (multimedia). Media yang sesuai untuk pembelajaran menyimak seperti audio (rekaman suara), audiovisual (televisi, video,film).
IV. Daftar Pustaka
Anitah, Sri. 2010. Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka
Departemen Pendidikan Nasional. 2009. PEMBELAJARAN MEMBACA. Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa.
Departemen Pendidikan Nasional. 2009. PEMBELAJARAN MENDENGARKAN. Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa.
Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 1990. Media Pengajaran. Bandung:C.V Sinar Baru Bandung
Komentar