Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

Novel Ronggeng Dukuh Paruk (1982)

Novel ini bercerita tentang seorang penari ronggeng di Dukuh Paruk bernama Srintil. Ia 'terpilih' menjadi ronggeng setelah berpuluh tahun tidak ada ronggeng di kampung itu. Srintil digambarkan sebagai perempuan cantik khas jawa yang tidak berhidung mancung, berkulit sawo matang, dan kenes-nya sebagai penari ronggeng yang harus kalah oleh dentuman materi daripada mengikuti suara cinta dan keinginan untuk menjadi perempuan somah. Srintil harus merelakan cintanya, Rasus yang kepadanya dia tidak memungut sepeserpun uang untuk bercinta, karena karir seorang ronggeng akan tamat setelah ronggeng itu hamil atau menikah. Sementara Rasus sebagai laki-laki yang berupaya memperbaiki status sosialnya telah mengambil hati Srintil untuk memperjuangkan kekasihnya itu bebas dari pilihan menjadi ronggeng. Kampung Dukuh Paruk juga menyimpan kenangan kelam, yaitu warganya yang teracuni oleh tempe bongrek. Bagi Rasus yang telah tidak memiliki ibu, pelajaran seksualitas pertama membedakan lelaki da