Mengapa Harus Bermimpi?



Pada hakikatnya mimpi merupakan bayangan peristiwa atau apa saja yang tampak dalam tidur dan kemungkinan untuk tercapai sangat rendah. Namun, dalam konteks ini mimpi bukan lagi dipandang sebagai “bunga tidur” yang tidak mungkin terjadi. mimpi diartikan sebagai khayalan yang masih mungkin tercapai meskipun belum ada gambaran bagaimana cara mencapainya. Terkadang manusia beranggapan bahwa mimpi itu tidak ada maknanya atau menganggap itu hanya sebagai mitos. Tetapi bukan demikian. Apakah kita harus bermimpi?
Seperti dalam lagu “Laskar Pelangi” dari band Nidji mengatakan bahwa mimpi adalah kunci agar kita bisa menaklukkan dunia. Apakah dunia itu diciptakan dari sebuah mimpi? Nah, yang mengimpikan semua itu adalah Tuhan. Kita sebagai manusia pun merupakan hasil dari sebuah mimpi yang kini menjadi nyata. Haruskah kita bermimpi?
“Berpikir bisa” itu adalah ungkapan yang dikeluarkan dari mulut seseorang, yang masih terlintas dalam pikiran saya. Jika kita mempunyai mimpi tentang apa saja, maka pikir dan renungkan bahwa mimpi itu akan menjadi nyata. Memiliki masalah pun, jika kita berpikir bahwa masalah itu akan ada jalan keluarnya, maka “jalan tengah” pasti ada karena belum ada masalah yang tidak ada jalan keluarnya. Itu semua tergantung kita untuk menjalani prosesnya.
Mewujudkan mimpi adalah impian dari setiap orang. Dalam hal ini mimpi bisa diartikan sebagai suatu planning. Segala sesuatu yang direncanakan adalah mimpi walaupun dalam bayangan kita sangat sulit untuk mewujudkannya. Pemikiran seperti itulah merupakan faktor yang paling utama dalam mewujudkan mimpi. Apabila sebuah planning diawali dengan keraguan, semuanya sia-sia. Kita menyerah sebelum bertanding. Akan tetapi dengan mencoba untuk memulai, mimpi itu akan datang menjemput kita.
Bermimpilah sebanyak-banyaknya dan mencoba secara perlahan-lahan. Menanggapi setiap mimpi yang sempat terlintas dalam pikiran berarti kita telah memanfaatkan suatu peluang emas. Jadikan mimpi sebagai visi hidup yang harus dikembangkan secara bertahap dan konsisten. Yakinlah bahwa mimpi itu akan tercapai walaupun mimpi hanyalah sebuah ide sederhana. Memulai dengan sesuatu yang sederhana akan mendapatkan yang istimewah. Oleh karena itu, jangan pernah berhenti untuk mulai bermimpi dan jangan pernah mulai untuk menghentikan mimpi. Masih ada jutaan mimpi yang belum diimpikan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Bunyi Bahasa (Fonologi)

Model-Model Pembelajaran (PPSI, Kemp, Banathy, Dick and Carey)

Hubungan Perkembangan Kognitif, Afektif dan Psikomotorik Dalam Kaitannya dengan Prestasi Belajar

Bentuk, Ragam dan Sifat Bimbingan dan Konseling

Resensi Novel : “Birunya Langit Cinta”