I. Perbedaan linguistik historis, sejarah linguistik, dan linguistik historis komparatif LinguistiK Historis Linguistik historis adalah satu pendekatan dan metode dalam setiap cabang linguistikn yang mempelajari dan meneliti pergeseran dalam jangka pendek dan perubahan-perubahan dalam jangka panjang, komponen fonologi, komponen morfologi, komponen sintaksis, dan komponen semantik satu atau beberapa bahasa. Jadi, Linguistik historis membicarakan perkembangan bahasa atau bahasa-bahasa sejak mula adanya sampai sekarang, jadi hal yang berhubungan dengan sejarah bahasa itu. Sejarah Linguistik Sejarah linguistik dimaksudkan sebagai uraian kronologis tentang perkembangan linguistik dari masa ke masa, dari periode ke periode. Linguistik Historis Komparatif Linguistik historis komparatif memperbandingkan bahasa-bahasa dari periode ke periode yang lain. Linguistik historis komparatif bertujuan untuk mengelompokkan bahasa-bahasa atas rumpun-rumpun dan berusaha menemukan sebuah bahasa purba ...
PENDAHULUAN Fonetik adalah ilmu yang menyelidiki bunyi bahasa tanpa melihat fungsi bunyi itu sebagai pembeda makna dalam suatu bahasa. Kata lain Fonetik adalah ilmu yang menyelidiki dan berusaha merumuskan secara teratur tentang hal ikhwal bunyi bahasa. Menurut segi bunyi bahasa, fonetik dapat dibagi menjadi tiga jenis sebagai berikut : 1. Fonetik Organis: fonetik yang mempelajari mekanisme alat-alat bicara yang ada dalam tubuh manusia menghasilkan bunyi bahasa. 2. Fonetik Akustis: mempelajari bunyi bahasa dari segi bunyi sebagai gejala fisis. 3. Fonetik Auditoris: mekanisme telinga menerima bunyi bahasa sebagai getaran udara. Awal mula terjadinya bunyi → adanya udara dari paru-paru. Udara dihisap ke dalam paru-paru dan dihembuskan keluar pada saat bernafas. Udara yang dihembuskan kemudian mendapatkan hambatan diberbagai tempat alat bicara dengan berbagai cara, dan terjadilah bunyi bahasa. Empat macam proses terjadinya bunyi bahasa yaitu proses mengalirnya udara, proses fonasi, ...
Judul : Birunya Langit Cinta Penulis : Azzura Dayana Penerbit : Qish-U Tahun : Cetakan 2, Oktober 2006 Tebal : 388 hlm. Harga : Rp 24.000,- Daiyah Khairunnisa alias Dey, dikenal sebagai seorang aktivis dakwah yang berprinsip. Ketika baru saja naik ke kelas 3 SMA Citra Negeri di Palembang, sahabatnya, Bella, berusaha menjodohkan Dey dengan Sir Fatah, guru Bahasa Inggris mereka yang baru dan masih muda. Dey tidak memedulikannya. Berbeda dengan Bella yang sering bergonta-ganti pacar, salah satu prinsip Dey adalah tidak berpacaran karena tidak ada konsep pacaran dalam Islam. Sir Fatah sendiri ternyata adalah lulusan pesantren di Jawa Timur yang sempat menjadi tenaga pengajar di beberapa pesantren. Ia pun pernah mengikuti studi pertukaran mahasiswa di salah satu Universitas Islam di Islamabad selama satu tahun. Karena keadaan darurat dan tidak ada pilihan lain, suatu malam sekitar pukul setengah sebelas, Dey terpaksa berboncengan motor dengan Sir Fatah untuk pulang ke ru...
Bab I PENDAHULUAN A. Fonologi dan Bidang Pembahasannya Kajian mendalam tentang bunyi-bunyi ujar diselidiki oleh cabang linguistik yang disebut fonologi. Bunyi-bunyi ujar dapat dipelajari dengan dua sudut pandang, yaitu: 1. Bunyi-bunyi ujar dipandang sebagai media bahasa semata disebut fonetik. 2. Bunyi-bunyi ujar dipandang sebagai bagian dari sistem bahasa yang berfungsi untuk membedakan makna disebut fonemik. B. Kedudukan Fonologi dalam Cabang-Cabang Linguistik - Bidang morfologi yang berkonsentrasi pada tataran struktur internal kata. - Bidang sintaksis yang berkonsentrasi pada tataran kalimat. - Bidang semantik yang berkonsentrasi pada persoalan makna kata. - Bidang leksikologi, juga leksikografi yang berkonsentrasi pada persoalan perbendaharaan kata suatu bahasa. - Bidang dialektologi yang berkonsentrasi pada pemakaian dialek atau variasi bahasa. - Bidang pengajaran bahasa yang bertujuan keterampilan berbahasa lisan harus melatihkan cara-cara pengucapan bunyi-bunyi ba...
1. Model Pembelajaran PPSI ( Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional) PPSI merupakan proses dalam mengembangkan pengajaran sebagai suatu sistem, yaitu sebagai kesatuan yang terorganisir, yang memuat sejumlah unsur antara lain tujuan, materi, metode, alat bantu dan evaluasi pembelajaran. PPSI adalah langkah-langkah pengembangan sistem instruksional yang mendasari efektivitas praktek pengajaran. Fungsi PPSI adalah untuk mengefektifkan perencanaan dan pelaksanaan program pengajaran secara sistemik dan sistematis, untuk dijadikan sebagai pedoman bagi pendidik dalam melaksanakan proses belajar-mengajar. PPSI digunakan sebagai pendekatan penyampaian pada kurikulum 1975 untuk tingkat SD, SMP, dan SMA, dan kurikulum 1976 untuk sekolah lanjutan. PPSI menggunakan pendekatan sistem yang mengutamakan adanya tujuan yang jelas, sehingga dapat dikatakan bahwa PPSI merujuk pada pengertian sebagai suatu sistem, yaitu sebagai kesatuan terorganisasi yang terdiri atas sejumlah komponen yang saling ...
Komentar