Bab I PENDAHULUAN A. Fonologi dan Bidang Pembahasannya Kajian mendalam tentang bunyi-bunyi ujar diselidiki oleh cabang linguistik yang disebut fonologi. Bunyi-bunyi ujar dapat dipelajari dengan dua sudut pandang, yaitu: 1. Bunyi-bunyi ujar dipandang sebagai media bahasa semata disebut fonetik. 2. Bunyi-bunyi ujar dipandang sebagai bagian dari sistem bahasa yang berfungsi untuk membedakan makna disebut fonemik. B. Kedudukan Fonologi dalam Cabang-Cabang Linguistik - Bidang morfologi yang berkonsentrasi pada tataran struktur internal kata. - Bidang sintaksis yang berkonsentrasi pada tataran kalimat. - Bidang semantik yang berkonsentrasi pada persoalan makna kata. - Bidang leksikologi, juga leksikografi yang berkonsentrasi pada persoalan perbendaharaan kata suatu bahasa. - Bidang dialektologi yang berkonsentrasi pada pemakaian dialek atau variasi bahasa. - Bidang pengajaran bahasa yang bertujuan keterampilan berbahasa lisan harus melatihkan cara-cara pengucapan bunyi-bunyi ba...
1. Model Pembelajaran PPSI ( Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional) PPSI merupakan proses dalam mengembangkan pengajaran sebagai suatu sistem, yaitu sebagai kesatuan yang terorganisir, yang memuat sejumlah unsur antara lain tujuan, materi, metode, alat bantu dan evaluasi pembelajaran. PPSI adalah langkah-langkah pengembangan sistem instruksional yang mendasari efektivitas praktek pengajaran. Fungsi PPSI adalah untuk mengefektifkan perencanaan dan pelaksanaan program pengajaran secara sistemik dan sistematis, untuk dijadikan sebagai pedoman bagi pendidik dalam melaksanakan proses belajar-mengajar. PPSI digunakan sebagai pendekatan penyampaian pada kurikulum 1975 untuk tingkat SD, SMP, dan SMA, dan kurikulum 1976 untuk sekolah lanjutan. PPSI menggunakan pendekatan sistem yang mengutamakan adanya tujuan yang jelas, sehingga dapat dikatakan bahwa PPSI merujuk pada pengertian sebagai suatu sistem, yaitu sebagai kesatuan terorganisasi yang terdiri atas sejumlah komponen yang saling ...
BAB I ARTI DAN FUNGSI BAHASA JURNALISTIK A. ARTI DAN DEFENISI BAHASA JURNALISTIK 1. Pengertian Bahasa Jurnalistik Menurut Drayl L. Frazel dan George Tuck, dua pakar pers Amerika dalam Principles of Editing, A Comprehensive Guide for Student and Journalis (1996: 122-123), pembaca berharap, apa yang dibacanya dalam media massa adalah yang bisa dimengerti tanpa bantuan pengetahuan khusus. Pembaca berharap, wartawan dapat menjelaskan ilmu pengetahuan kepada mereka yang bukan ilmuwan, perihal hubungna-hubungan internasional kepada mereka yang bukan diplomat, dan masalah-masalah politik kepada para pemilih yang awam (to explanain science to no scienctists, international relations to nondiplomats, and polotics to ordinary voters) (Dewabrata 2004:20). 2. Defenisi Bahasa Jurnalistik Secara etimologis jurnalistik berasal dari kata journ. Dalam bahasa Perancis, journ berarti catatan atau laporan harian. Secra sederhana jurnalistik diartikan sebagai kegiatan yang berhubungan dengan pencat...
PENDAHULUAN Fonetik adalah ilmu yang menyelidiki bunyi bahasa tanpa melihat fungsi bunyi itu sebagai pembeda makna dalam suatu bahasa. Kata lain Fonetik adalah ilmu yang menyelidiki dan berusaha merumuskan secara teratur tentang hal ikhwal bunyi bahasa. Menurut segi bunyi bahasa, fonetik dapat dibagi menjadi tiga jenis sebagai berikut : 1. Fonetik Organis: fonetik yang mempelajari mekanisme alat-alat bicara yang ada dalam tubuh manusia menghasilkan bunyi bahasa. 2. Fonetik Akustis: mempelajari bunyi bahasa dari segi bunyi sebagai gejala fisis. 3. Fonetik Auditoris: mekanisme telinga menerima bunyi bahasa sebagai getaran udara. Awal mula terjadinya bunyi → adanya udara dari paru-paru. Udara dihisap ke dalam paru-paru dan dihembuskan keluar pada saat bernafas. Udara yang dihembuskan kemudian mendapatkan hambatan diberbagai tempat alat bicara dengan berbagai cara, dan terjadilah bunyi bahasa. Empat macam proses terjadinya bunyi bahasa yaitu proses mengalirnya udara, proses fonasi, ...
Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis. Untuk itu penyampaian harus memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik, yaitu strukturnya benar, pilihan katanya tepat, hubungan antarbagiannya logis, dan ejaannya pun harus benar. Menurut Gorys keraf adalah kalimat yang memenuhi syarat – syarat berikut : a.secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis. b.Sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis. Ciri – ciri kalimat efektif sebagai berikut : Kalimat efektif mengandung kesatuan gagasan. a)Subyek dan atau predikat kalimat eksplisit. Contoh : Tidak efektif :Berhubungan itu mengemukakannya juga minat baca kaum remaja makin menurun. Efektif :Sehubungan dengan itu, dikemukakannya juga minat baca kaum remaja menurun. b)Subyek dan predikat k...
Komentar