Ternyata Dunia Ini Indah

Di sudut sebuah mobil angkutan kota, terlihat anak muda berumur sekitar 24 tahun duduk berdampingan dengan lelaki tua berambut uban. Cahaya berseri ternampak dari wajah pemuda lugu itu. Getaran suaranya menggema memenuhi setiap sudut mobil tua itu.

Ribuan pertanyaannya mengalahkan jumlah udara yang keluar masuk dari hidungnya.

“Bapa, apakah ini? Apakah itu?”

dengan sabar lelaki tua itu menjawab semua pertanyaannya. Dalam benakku terlintas rasa kasihan terhadap pemuda lugu itu. Dia sungguh asing dengan segala yang dilihatnya.

Angin senja mulai menghempas dinding mobil tua itu, saat itu mendung menanti datangnya hujan. Dan gerimis pun perlahan menyirami bumi. Pemuda itu terdiam sesaat, ia dipenuhi oleh rasa senang.Dia berteriak lagi,

“Bapa itu hujan, air menyentuh saya, lihat bapa.”

Karena merasa iba dengan tingkahnya, aku pun mendekati ayahnya untuk menanyakan apa sebenarnya yang terjadi dengan anak itu.

“Pak, kenapa anaknya tidak diantar ke dokter saja? Kasihan lho Pak.”

Ayahnya pun berkata, “Maaf nak, biarkan dia bersenang-senang, aku pun tak sanggup menahan air mataku melihat dia bahagia di hari ini.”

Aku semakin bingung dan enggan memberikan komentar. Dalam benakku, dia sedang mengalami sakit atau depresi. Pemuda itu berteriak lagi,

“Bapa, ternyata dunia itu indah, mengapa orang-orang tidak mengalami kebahagiaan?” Ayahnya hanya tersenyum.

Rasa penasaranku semakin memenuhi ruang berpikirku. Aku sduah tak sabar lagi mencari tahu yang sebenarnya.

“Apa yang terjadi dengan anak Bapak?” Aku bertanya.

Dengan penuh senyuman, lelaki tua itu menjawab, “Kami baru pulang dari rumah sakit mas. Hari ini merupakan hari dimana dia bisa melihat untuk pertama kalinya.”

Sambil memandangnya, aku terdiam sesaat dan hanya menggelengkan kepala. Memang hari yang membahagiakan dalam hidupnya..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Linguistik Historis Komparatif

FONOLOGI: FONETIK Oleh:Marsono Gadjah Mada University Press. 2008

Resensi Novel : “Birunya Langit Cinta”

FONOLOGI BAHASA INDONESIA Masnur Muslich

Model-Model Pembelajaran (PPSI, Kemp, Banathy, Dick and Carey)