Belajar Dari Mbah Marijan
Mendengar nama Mbah Marijan, pasti anda semua mengenalnya. Bintang iklan Extra Jos dan KukuBima Energi ini merupakan juru kunci gunung merapi. Gunung merapi yang terletak di Jawa Tengah ini sedang menjadi topik hangat yang sedang dibicarakan pada media massa dan elektronik. Kondisi dan situasi yang harus diwaspadia adalah keadaan yang harus dijaga oleh masyarakat sekitar gunung merapi. Gunung merapi terus mengeluarkan asap tebal dari perutnya. Warga sekitar ada yang telah dievakuasi dan untuk sementara mereka mengungsi di salah satu tempat yang letaknya lebih dari 30 meter dari gunung merapi.
Kecemasan dan kekwatiran yang dialami masyarakat Jawa Tengah tidak seperti yang di rasakan Mbah Marijan. Sang juru kunci gunung merapi ini merasa bahwa situasi ini merupakan sesuatu yang biasa-biasa saja. Beliau tetap beraktivitas seperti biasanya dan tetap tinggal di lereng gung merapi. Keyakinan yang kuat dalam diri mbah Marijan bahwa alam adalah sahabat yang tidak mungkin mematikan serta perlindungan dari Tuhan adalah yang terbesar. Beliau sungguh yakin dengan pikirannya walaupun situasinya sudah sangat mengewatirkan.
Tidak semua orang bisa bertahan dalam situasi dan kondisi yang seperti itu. Namun, ketegaran hati yang dimiliki mbah Marijan pun menenangkan hati masyarakat di sekitar lereng merapi. Masyarakat juga mempercayai tradisi yang terjadi pada tahun 2006 yang lalu. Kehadiran Mbah Marijan di tengah lereng gunung merapi ini, membawa pengaruh besar bagi warga sekitar. Ketegaran hatinya menjadikan warga pun tidak begitu kwatir dengan situasi yang sedang mereka hadapi.
Segala masalah yang kita hadapi akan mendapat jalan keluar jika kita hadapinya dengan “kepala dingin”. Semua masalah pasti ada jalan keluarnya yang penting ada keyakinan dalam diri ng medirencanakan Tuhan dan Dia pasti mendengar keluhan hati umatnya. Itulah yang menjadi pegangan sang juru kunci gunung merapi, Mbah Marijan. Ketegaran hati dan keyakinan yang kuat adalah suatu pelajaran yang sangat berharga bagi generasi penerus bangsa ini.
Kecemasan dan kekwatiran yang dialami masyarakat Jawa Tengah tidak seperti yang di rasakan Mbah Marijan. Sang juru kunci gunung merapi ini merasa bahwa situasi ini merupakan sesuatu yang biasa-biasa saja. Beliau tetap beraktivitas seperti biasanya dan tetap tinggal di lereng gung merapi. Keyakinan yang kuat dalam diri mbah Marijan bahwa alam adalah sahabat yang tidak mungkin mematikan serta perlindungan dari Tuhan adalah yang terbesar. Beliau sungguh yakin dengan pikirannya walaupun situasinya sudah sangat mengewatirkan.
Tidak semua orang bisa bertahan dalam situasi dan kondisi yang seperti itu. Namun, ketegaran hati yang dimiliki mbah Marijan pun menenangkan hati masyarakat di sekitar lereng merapi. Masyarakat juga mempercayai tradisi yang terjadi pada tahun 2006 yang lalu. Kehadiran Mbah Marijan di tengah lereng gunung merapi ini, membawa pengaruh besar bagi warga sekitar. Ketegaran hatinya menjadikan warga pun tidak begitu kwatir dengan situasi yang sedang mereka hadapi.
Segala masalah yang kita hadapi akan mendapat jalan keluar jika kita hadapinya dengan “kepala dingin”. Semua masalah pasti ada jalan keluarnya yang penting ada keyakinan dalam diri ng medirencanakan Tuhan dan Dia pasti mendengar keluhan hati umatnya. Itulah yang menjadi pegangan sang juru kunci gunung merapi, Mbah Marijan. Ketegaran hati dan keyakinan yang kuat adalah suatu pelajaran yang sangat berharga bagi generasi penerus bangsa ini.
Komentar