Pengaruh Merokok

PENGARUH MEROKOK
DI KALANGAN REMAJA













Disusun Oleh:


Nama : 1. Denis Puja Sakti
2. Oktarianda Putra Anka
Kelas : XI IPA 1
Guru Pembimbing : Yunarni, S.Pd.














Tahun Ajaran 2009/2010
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN
DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 1 TALANG KELAPA
Jalan Perintis Sukomoro Kecamatan Talang Kelapa
www.smansatapa.com telepon 07117074912


PENGARUH MEROKOK
DI KALANGAN REMAJA












Laporan Penelitian Deskriptif:

Nama : Denis Puja Sakti
Oktarianda Putra Anka
Kelas : XI IPA 1













Mengesahkan, Sukamoro, 2010
Kepala SMAN 1 Talang Kelapa Guru Pembimbing






Rustam Dermawan Yunarni, S.Pd.
NIP. NIP.








i
Kata Pengantar



Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini.
Penulis sangat menyadari dalam penyusunan karya tulis ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang sifatnya membangun dan mendukung.
Tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu Yunarni selaku guru pembimbing yang telah banyak membantu dalam proses penyelesaian karya tulis ini.
Akhirnya penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Wassalamualaikum Wr. Wb.




Sukamoro, 2010




Penulis































ii
Daftar Isi

Halaman Guru pembimbing................................................................................................i
Kata Pengantar....................................................................................................................ii
Daftar Isi.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Permasalahan...................................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................1
1.4 Manfaat Penelitian...........................................................................................1
1.5 Anggapan Dasar dan Hipotesis........................................................................1
1.5.1 Anggapan Dasar...............................................................................1
1.5.2 Hipotesis...........................................................................................1
1.6 Metode dan Teknik Penelitian.........................................................................1
1.6.1 Metode Penelitian............................................................................1
1.6.2 Teknik Penelitian.............................................................................1
1.6.2.1 Teknik Pengumpulan Data...................................................1
1.7 Populasi dan Sampel........................................................................................2
1.7.1 Populasi Penelitian...........................................................................2
1.7.2 Sampel Penelitian.............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Merokok dan Batasannya..............................................................3
2.2 Bahan Berbahaya............................................................................................4
2.3 Dampak penyalahgunaan Merokok................................................................6
2.4 Penyebab Remaja Merokok............................................................................9
2.5 Menangani Masalah yang Terjadi Pada Remaja...........................................10
2.6 Remaja dan Perilaku Hidup Sehat................................................................12
Hasil Penelitian..................................................................................................................13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan dan Saran...................................................................................14
Lampiran............................................................................................................................15
Daftar Pustaka....................................................................................................................16













iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


“Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.”

Telah sangat jelas bahwa merokok itu sangat berbahaya, apalagi di kalangan pelajar. Tidak hanya itu merokok pun dapat menyebabkan sifat ketergantungan layaknya penggunaan narkoba yang dapat menyebabkan kematian apabila mengkonsumsinya secara berlebihan atau Overdosis.

1.2 Permasalahan
Permasalahan yang perlu dipecahkan dalam penelitian ini adalah: Pengaruh merokok yang terjadi di kalangan remaja.

1.3 Tujuan Penelitian
Mengetahui tingkat penyebaran merokok dikalangan pelajar, sehingga dapat memberikan pengetahuan bahwa merokok itu sangat berbahaya dan pengaruhnya bagi para remaja.

1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:
1. Agar bisa mengetahui bahwa merokok sangat berbahaya bagi para remaja terutama para pelajar.
2. Memberikan kita pengetahuan atau wawasan kepada penulis dan pembaca tentang bahan-bahan yang terkandung dalam rokok yang sangat berbahaya bila dikonsumsi.

1.5 Anggapan Dasar dan Hipotesis
1.5.1 Anggapan Dasar
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Metode observasi
Dalam hal ini penulis mengadakan penelitian langsung, melakukan observasi didalam kelas yaitu pengaruh merokok di kalangan pelajar SMAN 1 Talang Kelapa
2. Metode Wawasan
Dalam hal ini penulis melakukan wawancara langsung kepada semua siswa yang sudah mengenal dan mengetahui apa itu pengaruh merokok di SMAN 1 Talang Kelapa

1.5.2 Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan.












1.6 Metode dan Teknik Penelitian
1.6.1 Teknik Pengumpulan Data
Dalam hal ini, penulis mengadakan penelitian langsung dengan melakukan observasi di dalam kelas yaitu: Pengaruh Rokok di Kalangan Pelajar SMAN 1 Talang Kelapa.
1.6.2 Teknik Penelitian
1.6.2.1 Teknik Pengumpulan Data
Sebagai bahan pustaka yang penulis teliti dalam penelitian ini adalah internet yaitu di berbagai situs seperti http://rokok.komunikasi.org/artikel/index.php.
1
1.7 Populasi dan Sampel Penelitian
1.7.1 Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 1 Talang Kelapa kelas XI IPA 1
1.7.2 Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa XI IPA 1 yang sudah mengenal Narkoba dan Merokok serta pengaruhnya.











































2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Merokok dan Batasannya
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung(walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.
Telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan kecanduan, disamping menyebabkan banyak tipe kanker, penyakit jantung, penyakit pernapasan, penyakit pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, dan emfisema
Batas Aman
Menggunakan rokok dengan kadar nikotin rendah tidak akan membantu, karena untuk mengikuti kebutuhan akan zat adiktif itu, perokok cenderung menyedot asap rokok secara lebih keras, lebih dalam, dan lebih lama.

TIDAK ADA BATAS AMAN BAGI ORANG YANG TERPAPAR ASAP ROKOK.







3
2.2 Bahan Berbahaya

Pernahkah anda membayangkan bahwa kandungan zat kimia yang terdapat didalam sebatang rokok itu berjumlah tiga ribu macam menurut Terry dan Horn. Tetapi hanya tujuh ratus macam zat saja yang dikenal.
Disini ada 15 macam zat berbahaya yang bisa anda ketahui yaitu :
1. ACROLEIN ; zat berbentuk cair tidak berwarna diperoleh dengan mengambil cairan dari glyceril atau dengan mengeringkannya. Pada dasarnya zat ini mengandung alkohol yang pasti sangat mengganggu kesehatan.
2. KARBON MONOXIDA ; gas yang tidak berbau. Zat ini dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat karbon. Jika karbon monoxida ini masuk ke dalam tubuh dan dibawa oleh hemoglobin ke dalam otot-otot tubuh. Satu molekul hemoglobin dapat membawa empat molekul oksigen. Apabila didalam hemoglobin itu terdapat karbon monoxida, berakibat seseorang akan kekurangan oksigen.
3. NIKOTIN ; cairan berminyak tidak berwarna. Zat ini bisa menghambat rasa lapar. Jadi menyebabkan seseorang merasa tidak lapar karena mengisap rokok.
4. AMMONIA ; gas yang tidak berwarna, terdiri dari nitrogen dan hidrogen. Memiliki bau yang sangat tajam dan merangsang. Zat ini sangat cepat memasuki sel-sel tubuh dan kalau disuntikkan sedikit saja pada aliran darah akan membuat pingsan atau koma.
5. FORMIC ACID ; cairan tidak berwarna, tajam baunya, bisa bergerak bebas dan dapat membuat lepuh.
6. HYDROGEN CYANIDE ; gas tidak berwarna, tidak berbau dan tidak ada rasa. Zat ini paling ringan dan mudah terbakar. Cyanide mengandung racun berbahaya dan jika dimasukkan langsung ke dalam tubuh akan berakibat kematian.
7. NITROUS OXIDE ; gas tidak berwarna dan jika diisap dapat menyebabkan hilangnya pertimbangan dan membuat rasa sakit. Zat ini awalnya adalah untuk zat pembius pada saat operasi.
8. FORMALDEHYDE ; gas tidak berwarna dan berbau tajam. Gas ini bersifat pengawet dan pembasmi hama.
9. PHENOL ; zat ini terdiri dari campuran kristal yang dihasilkan dari distilasi zat-zat organik misalnya kayu dan arang. Phenol bisa terikat didalam protein dan menghalangi kerja enzyme.
10. ACETOL ; zat ini adalah hasil dari pemanasan aldehyde dan menguap dengan alkohol.
11. HYDROGEN SULFIDE ; gas yang mudah terbakar dan berbau keras. Zat ini menghalangi oxidasi enxym (zat besi berisi pigmen).
12. PYRIDINE ; cairan tidak berwarna dan berbau tajam. Zat ini mampu mengubah alkohol sebagai pelarut dan pembunuh hama.
13. METHYL CHLORIDE : merupakan campuran zat-zat bervalensa satu atas mana hidrogen dan karbon sebagai unsur utama. Zat ini merupakan compound organis yang sangat beracun dan uapnya bersifat sama dengan pembius.
14. METHANOL ; cairan ringan yang mudah menguap dan terbakar. Jika diminum dan diisap dapat berakibat pada kebutaan dan kematian.
15. TAR ; cairan kental berwarna coklat tua atau hitam didapatkan dengan cara distilasi kayu dan arang juga dari getah tembakau. Zat inilah yang menyebabkan kanker paru-paru.

































5
2.3 Dampak Penyalahgunaan Rokok
Mengapa harus berhenti merokok?
1 . Impotensi
Merokok akan mengurangi aliran darah yang diperlukan untuk mencapai suatu keadaan ereksi. Karena hal tersebutlah rokok dapat mempengaruhi days ereksi penis.
2. Wajah keriput
Merokok dapat mengurangi aliran oksigen dan zat gizi yang diperlukan sel kulit Anda dengan jalan menyempitkan pembuluh darah di sekitar wajah. Sehingga akan menyebabkan keriput.
3. Gigi berbercak dan nafas bau.
Partikel dari rokok sigaret dapat memberi bercak kuning hingga cokelat pada gigi Anda, dan ini juga akan memerangkap bakteri penghasil bau di mulut Anda. Kelainan gusi dan gigi tanggal juga lebih sering terjadi pada perokok.
4. Anda dan di sekitar’ menjadi bau.
Rokok sigaret memiliki bau yang tidak menyenangkan dan menempel pada segala sesuatu, dari kulit dan rambut Anda sampai pakaian dan barang-barang di sekitar Anda. Dan bau ini sama sekali bukan hal yang membangkitkan selera pasangan maupun teman-teman.
5. Tulang rapuh
Sejumlah penelitian menemukan hubungan antara merokok dengan osteoporosis pada pria dan wanita. Sebuah penelitian mengamati kasus patah tulang pinggul pada wanita lansia, dan menyimpulkan bahwa satu dari 8 kasus patah tulang itu disebabkan oleh kehilangan massa tulang yang disebabkan oleh merokok.
6. Depresi
Sebagian ilmuwan menganggap rokok mengandung zat yang mampu menyebabkan peningkatan mood. Zat inilah yang biasanya kandungannya berkurang saat seseorang menderita depresi. Itulah juga penyebabnya mengapa orang yang sedang stres atau depresi cenderung mencari ‘pelarian’ ke rokok.
7. Panutan yang buruk bagi anak.
Setiap hari, dliperkirakan 3000 anak di AS yang menjadi ketagihan merokok sigaret. Bila mereka terus merokok, 1000 diantaranya bisa dipastikan akan meninggal akibat penyakit yang berhubungan dengan merokok.
8. Kebakaran!
jika Anda ceroboh, saat merokok clan membuang puntung rokok yang masih menyala ke sembarang tempat dapat menyebabkan kebakaran.
9: Sirkulasi darah yang buruk
Sel darah merah telah dirancang dari sananya untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Pada perokok, molekul oksigen digantikan oleh komponen dari asap rokok, sehingga menghambat transportasi oksigen yang penting bagi kehidupan sel.
10. Terkesan bodoh
jika perokok membela ketergantungannya, ada satu kebenaran yang tak mampu mereka pungkiri: Seperti kata slogan, rokok itu pembunuh. jadi, bila masih ada yang meneruskan kebiasaan itu, tentunya akan terlihat bodoh kan.

Rokok Memperburuk Penyakit
Selama Anda masih merokok, tembakau akan selalu menjadi musuh yang mengancam kesehatan. Setiap ada kesempatan, ia menyerang dengan berbagai cara. Jika tidak menyerang secara langsung melalui penyakit jantung atau kanker, ia lantas mencari jalan lain dengan cara menghalangi kesembuhan penyakit-penyakit yang Anda derita.
Membahayakan Penyakit TBC
Dengan suara bulat, para dokter bersepakat melarang pasien TBC merokok. Iritasi yang terus-menerus pada paru-paru yang sakit, mempersulit tubuh untuk menormalkan kembali keadaannya. Dokter Samuel Wright dari St. Mary’s Hospital, London, menyatakan, pada kasus TBC yang parah, merokok berarti hidup atau mati.
TBC dapat menyerang bagian-bagian tubuh lainnya, selain paru-paru. Sebuah artikel di jurnal American Medical Association menyebutkan, perokok yang menderita TBC sering mendapat komplikasi tambahan, yaitu penyakit pangkal tenggorokan (laryngeal involvement). Dalam artikel yang ditulis oleh Dr. Email Bogen, seorang internis, menerangkan bahwa para penderita TBC yang merokok dan mengalami komplikasi pada pangkal tenggorokan akan pulih dengan cepat begitu ia berhenti merokok.
Penderita Diabetes
Pembuluh nadi penderita diebetes menyempit oleh sifat penyakit yang mereka derita. Perokok yang menderita diabetes sungguh telah memperlakukan diri mereka sendiri dengan sangat mengerikan, karena dengan merokok, pembuluh darah yang telah mengerut itu menjadi semakin sempit.
Luka pada tubuh para penderita diabetes sering menjadi gangren, yaitu luka membusuk karena darah tidak mengalir pada daerah tersebut. Gangren terjadi akibat sirkulasi darah yang buruk.
Selain gangren, risiko lainnya yaitu kerusakan trombosit dan buerger’s disease. Sebuah studi yang dilakukan oleh dua orang dokter, Leonard Weinroth dan Joseph Hirzstein, terhadap 301 penderita diabetes di Mount Sinai Hospital. Mereka menemukan 58% perokok yang mengidap diabetes mengalami buerger’s disease, sedangkan penderita diabetes yang tidak merokok hanya 37% saja.
Penderita Kelenjar Gondok Aktif
Para peneliti menemukan bahwa merokok memperparah penderita kelenjar gondok yang terlalu aktif. Menurut Dr. Kulbs, seorang ahli dari Jerman, merokok menyebabkan penderita kelenjar gondok menjadi berkeringat, gemetar, gugup, dan lelah.
Dokter F. Schlum, seorang ilmuwan terkemuka, menyatakan, penderita kelenjar gondok aktif adalah orang-orang yang mempunyai tingkat metabolisme yang lebih tinggi dari orang normal. Jika mereka merokok, tingkat metabolisme mereka akan lebih tinggi lagi. Keadaan ini membuat mereka sulit untuk hidup secara sehat dan normal.
Pembedahan Perut
Sebagai perokok mungkin Anda sering sekali terserang batuk. Batuk seperti itu menimbulkan gerakan-gerakan tak teratur di daerah perut. Tentu hal ini mengganggu proses penyembuhan jaringan yang baru saja dibedah.
Dokter V.J. Morton mengemukakan, tingkat kematian dalam pembedahan perut enam kali lebih tinggi bagi para perokok dibandingkan orang yang tidak merokok.
Penyakit Telinga
Asap rokok menimbulkan iritasi pada saluran eustasius, yaitu saluran yang menghubungkan antara hidung, telinga, dan tenggorokan. Iritasi menyebabkan selaput lendir yang melindungi saluran ini mengeluarkan lendir di luar kewajaran. Ini memicu munculnya radang, dan akhirnya tuli. Menurut Dr. Wyatt Wingrave, zat yang bertanggung jawab atas kerusakan ini adalah piridin.
Masih ada jenis penyakit telinga lain yang terjadi tatkala jaringan syaraf yang sensitif di tengah-tengah telinga rusak terkena pengaruh nikotin. Dalam ceramahnya di depan publik American Otological Sociaty, Dr. H. Marshall Taylor mengatakan, tembakau berbahaya bagi organ pendengaran. Ia menekankan hal ini, khususnya kepada orang-orang muda, agar waspada terhadap iritasi jaringan bagian tengah telinga, yang merupakan daerah sangat peka.
Merusak Kulit
Dampak merokok terhadap kulit sangat menarik perhatian kaum perempuan, sebab dapat memudarkan warna kulit dan menyebabkan keriput.
Seperti yang telah diterangkan pada bagian terdahulu, nikotin mengerutkan pembuluh darah, termasuk di bagian wajah dan leher. Dengan mengerutnya pembuluh darah, berarti jaringan kulit mengalami kekurangan zat makanan sehingga warnanya akan pucat. Biasanya keadaan ini akan diikuti oleh keriput di sekitar wajah.
Kulit tampak sehat dan segar bila di bawahnya terdapat jaringan lemak. Tatkala jaringan lemak ini digunakan untuk menyerap nikotin, kulit pun menjadi kendor. Semua krim dan pelembap yang ada di dunia tak mampu mengembalikan kemudaan di wajah.
Selain berdampak terhadap warna kulit, menurut Dr. E.B. Eksim, rokok menyebabkan penyakit kulit, eksim, dan ruam pada perokok yang peka terhadap nikotin. Eksim adalah iritasi berat pada kulit di mana daerah yang terkena menjadi bersisik dan menimbulkan rasa gatal yang menjengkelkan.
Eksim dapat pula ditimbulkan oleh arsenik yang terdapat di dalam tembakau. Dokter Moyers dan Dr. Throne menyatakan, dari keseluruhan penyakit eksim, sebanyak 30% disebabkan oleh arsenik.
2.4 Penyebab Remaja Merokok
1. Pengaruh 0rangtua
Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia (Baer & Corado dalam Atkinson, Pengantar psikologi, 1999:294).
2. Pengaruh teman.
Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya. Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tadi terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan temanteman remaja tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi perokok. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok (Al Bachri, 1991)
3. Faktor Kepribadian.
Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun satu sifat kepribadian yang bersifat prediktif pada pengguna obat-obatan (termasuk rokok) ialah konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi pada berbagai tes konformitas sosial lebih mudah menjadi pengguna dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang rendah (Atkinson, 1999).
4. Pengaruh Iklan.
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut. (Mari Juniarti, Buletin RSKO, tahun IX,1991).













2.5 MENANGANI MASALAH YANG TERJADI PADA REMAJA
Selain ketiga masalah psikososial yang sering terjadi pada remaja seperti yang disebutkan dan dibahas diatas terdapat pula masalah masalah lain pada remaja seperti tawuran, kenakalan remaja, kecemasan, menarik diri, kesulitan belajar, depresi dll.
Semua masalah tersebut perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak mengingat remaja merupakan calon penerus generasi bangsa. Ditangan remaja lah masa depan bangsa ini digantungkan.
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan dalam upaya untuk mencegah semakin meningkatnya masalah yang terjadi pada remaja, yaitu antara lain :
Peran Orangtua :
•Menanamkan pola asuh yang baik pada anak sejak prenatal dan balita
•Membekali anak dengan dasar moral dan agama
•Mengerti komunikasi yang baik dan efektif antara orangtua – anak
•Menjalin kerjasama yang baik dengan guru
•Menjadi tokoh panutan bagi anak baik dalam perilaku maupun dalam hal menjaga lingkungan yang sehat
•Menerapkan disiplin yang konsisten pada anak
•Hindarkan anak dari NAPZA
Peran Guru :
•Bersahabat dengan siswa
•Menciptakan kondisi sekolah yang nyaman
•Memberikan keleluasaan siswa untuk mengekspresikan diri pada kegiatan
ekstrakurikuler
•Menyediakan sarana dan prasarana bermain dan olahraga
•Meningkatkan peran dan pemberdayaan guru BP
•Meningkatkan disiplin sekolah dan sangsi yang tegas
•Meningkatkan kerjasama dengan orangtua, sesama guru dan sekolah lain
•Meningkatkan keamanan terpadu sekolah bekerjasama dengan Polsek
setempat
•Mewaspadai adanya provokator
•Mengadakan kompetisi sehat, seni budaya dan olahraga antar sekolah
•Menciptakan kondisi sekolah yang memungkinkan anak berkembang
secara sehat dalah hal fisik, mental, spiritual dan sosial
•Meningkatkan deteksi dini penyalahgunaan NAPZA
Peran Pemerintah dan masyarakat :
•Menghidupkan kembali kurikulum budi pekerti
•Menyediakan sarana/prasarana yang dapat menampung agresifitas anak
melalui olahraga dan bermain
•Menegakkan hukum, sangsi dan disiplin yang tegas
•Memberikan keteladanan
•Menanggulangi NAPZA, dengan menerapkan peraturan dan hukumnya
secara tegas
•Lokasi sekolah dijauhkan dari pusat perbelanjaan dan pusat hiburan
Peran Media :
•Sajikan tayangan atau berita tanpa kekerasan (jam tayang sesaui usia)
•Sampaikan berita dengan kalimat benar dan tepat (tidak provokatif)
•Adanya rubrik khusus dalam media masa (cetak, elektronik) yang bebas
biaya khusus untuk remaja































2.6 REMAJA DAN PERILAKU HIDUP SEHAT
Remaja yang bersikap hidup sehat adalah remaja:
1. Mengerti tujuan hidup
2. Memahami faktor penghambat maupun pendukung perkembangan kematangannya.
3. Bergaul dengan bijaksana
4. Terus menerus memperbaiki diri
Dengan demikian remaja dapat diharapkan menjaga remaja yang handal dan sehat. Remaja harus mengetahui dirinya memiliki kekhawatiran dan harapan,
dengan kata lain remaja harus mengerti dirinya sendiri.
Faktor yang berkembang pada setiap remaja antara lain fisik, intelektual,
emosional, spiritual. Kecepatan perkembangan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Fisik 35%
2. Intelektual 20%
3. Emosional 30%
4. Spiritual 15%
Faktor fisik berkembang secara tepat sedangkan faktor lainnya berkembang tidak sama besar. Perkembangan yang tidak seimbang inilah yang menimbulkan kejanggalan dan berpengaruh terhadap perilaku remaja.
Bagaimana seseorang remaja melihat dirinya sendiri, orang lain serta hubungannya dengan orang lain termasuk orang tua dan pembina? Kadangkadang ia ingin dianggap sebagai anak-anak, orang dewasa, orang lain dianggap sebagai orang tua, teman. Hubungan dirinya dengan orang lain dianggap bersifat:
1. Otoriter ------- demokratis
2. Tertutup ------- terbuka
3. Formal ------- informal
Semua tersebut di atas dalam keadaan "dalam perjalanan menuju" Sehingga dapat dilihat segalanya masih dalam proses dan tidak berada dalam kutub atau masa anak-anak ataupun kutub atau masa dewasa.
"Dalam perjalanan menuju" ini yang menonjol adalah:
1. Fisik yang kuat
2. Emosi yang cepat tersinggung
3. Sering mengambil keputusan tanpa berfikir panjang
4. Pertimbangan agama, falsafah, ataupun tatakrama hanya kadang-kadang saja dipakai
Dan "Dalam perjalanan menuju" yang paling penting diketahui oleh remaja
adalah bagaimana remaja dapat berproses :
1. Menuju fisik yang ideal
2. Menuju emosi kelakian ataupun kewanitaan yang utuh
3. Menuju cara berfikir dewasa
4. Menuju mempercayai hal-hal yang agamais, bersifat falsafah dan bersifat tatakrama
HASIL PENELITIAN

I. Pengolahan dan Analisis Data
Dari data yang telah dihimpun berupa jawaban terbanyak berdasarkan hasil angket yang telah diklasifikasikan, penulis mengolah data tersebut melalui perhitungan sebagai berikut:



Tabel Klasifikasi Skor Jawaban Angket Siswa
Kelas XI IPA 1 SMAN 1 Talang Kelapa
No. Interval Skor Frekuensi Persentase (%)
1. 13 – 15
2. 9 – 12
3. 5 - 8



II. Analisis Data

Analisis data perlu diperhatikan sebagai bahan interprestasi atau penafsiran dari pengolahan data angket diatas sebagai berikut:
Skor
a : 3
b : 2
c : 1



III. Penafsiran Hasil Analisis Data

Berdasarkan hasil pengolahan data angket dan analisa data-data yang telah diuraikan diatas diinterprestasikan bahwa % pengaruh merokok, dikelas XI IPA 1 berpendapat bahwa merokok sangat berpengaruh bagi para pelajar.
Hasil pengolahan data angket dan analisa data ini sekaligus mendukung kebenaran dan memberikan bukti bagi hipotesis peneliti yaitu : Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan.





BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang sudah penulis lakukan di SMAN 1 Talang Kelapa, bahwa merokok sudah menjadi hal yang biasa di kalangan pelajar. Para pelajar sudah mengetahui apa itu rokok dan mengetahui bahwa rokok memiliki zat-zat berbahaya yang terkandung didalamnya bahkan sebagian siswa telah mencoba berulang kali untuk mengkonsumsinya. Kebanyakan dari mereka mengetahui bahaya dari merokok itu sendiri namun, mereka belum mengetahui zat-zat yang terkandung didalamnya serta pengaruh-pengaruhnya. Bahkan walaupun di setiap bungkus rokok itu sendiri terdapat label yang menyatakan bahwa rokok itu berbahaya, namun karena kurangnya pengetahuan mereka mengenai rokok itu sendiri, mereka tidak memperdulikan efek yang sangat berbahaya yang ditimbulkan dari mereka terutama sifat ketergantungan.

3.2 Saran
Para pelajar harus dapat mengetahui dan mengerti apa itu bahaya merokok bagi kehidupan dengan cara mencegah, mengatasi, dan melawannya. Jangan sampai kita, sebagai generasi muda penerus bangsa, terjebak oleh kenikmatan sesaat yang dapat merusak tubuh kita. Banyak cara dan hal-hal positif yang bisa kita lakukan seperti membaca buku, berolahraga, dan menambah pengetahuan kita mengenai rokok itu sendiri agar kita mengerti dan mengetahui semua dampak negatif dari merokok.




















LAMPIRAN

HASIL PENELITIAN PENGARUH MEROKOK DI KALANGAN REMAJA

1. Apakah anda tahu apa itu Rokok?
a. Ya
b. Tidak
c. Kurang begitu tahu
2. Apakah anda tahu bahan-bahan berbahaya yang terkandung di dalam rokok?
a. Ya
b. Tidak
c. Kurang begitu tahu
3. Apakah anda pernah mencoba untuk mengkonsumsinya?
a. Tidak sama sekali
b. Tidak
c. Ya
4. Apakah menurut anda merokok itu ada manfaatnya?
a. Tidak sama sekali
b. Kurang begitu tahu
c. Ya
5. Menurut anda apakah merokok itu berbahaya?
a. Ya
b. Tidak
c. Kurang begitu tahu


Skor:
a : 3
b : 2
c : 1






DAFTAR PUSTAKA

Atkinson (1999). Pengantar Psikologi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Azwar, S. 2002. Sikap Manusia, Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta. Pustaka
Pelajar Offset

BKKBN. 2001. Remaja Mengenai Dirinya. Jakarta. BKKBN

Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat (2001). Buku Pedoman Umum Tim
Pembina, Tim Pengarah & Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa. Direproduksi oleh
Proyek Peningkatan Kesehatan Khusus APBD 2002.

Ernest Caldwell, Berhenti Merokok, Pustaka Populer, Yogyakarta, Hal. 37-41.

Hurlock, E.B (1998). Perkembangan Anak. Alih bahasa oleh Soedjarmo &
Istiwidayanti. Jakarta: Erlangga.

Kaplan dan Sadock.1997. Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri
Klinis (Edisi ke 7, Jilid 1). Jakarta. Binarupa Aksara.

Kozier, B (1991). Fundamental of Nursing : Concept, Process, and Practice.
Fourth Edition. California : Addison-Wesley Publishing Company.

Mappiare, A. (1992). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.

Stuart & Sundeen (1998). Principle and Practice of Psychiatric Nursing. 6 th. Ed.
Philadelphia: The C V Mosby.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Linguistik Historis Komparatif

FONOLOGI: FONETIK Oleh:Marsono Gadjah Mada University Press. 2008

Resensi Novel : “Birunya Langit Cinta”

FONOLOGI BAHASA INDONESIA Masnur Muslich

Model-Model Pembelajaran (PPSI, Kemp, Banathy, Dick and Carey)