Bangkitlah
Angin tiup sepoi-sepoi Langit mendung menandakan hujan akan turun Hatikupun gundah gulana memikirkan kemana arahnya hidup Aku termenung sedih mengingat masa yang telah lewat. Masa dimana aku terjerumus dalam dunia hitamku Tak ada satu kata pun yang bisa kuungkapkan untuk menggambarkan masa itu Siang berganti menjadi malam Bayangan dunia gelapku selalu mengkantuiku Ada kata yang mebangunkan lamunanku “bangkitlah” Tapi itu belalu begitu saja Penyesalanku semakin menjadi-jadi Bagai diterpa angin topan Aku terjatuh tak sadarkan diri Dan kini aku terkulai lemas di pembaringanku Tanpa ada yang mengetahui apa penyebab samua ini Tanpa harapan tanpa asa itulah hidupku. Jadikanlah aku orang yang berguna bagimu ayah dan ibu.